Memajukan Pendidikan di tanah Air, Lisda Hendrajoni: Sesuai harapan Ki Hadjar Dewantara

 

JAKARTA, PRODAERAH.Com.- Dengan bertemakan “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”, seluruh wilayah di Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini dengan Upacara dan berbagai kegiatan lainnya. Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang dilaksanakan tanggal 2 Mei, tentunya juga menjadi renungan sekaligus evaluasi bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Memaknai Hardiknas tahun dengan tema tersebut, Anggota Komisi X DPR RI Lisda Hendrajoni menilai semangat bersama ini harus digerakkan ke seluruh negeri untuk kemajuan pendidikan sesuai dengan harapan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara.

“Semangat, perjuangan, serta komitmen Ki Hajar Dewantara harus selalu menjadi inspirasi bagi kita semua dalam memajukan pendidikan di Tanah Air,” ujar Lisda.

Anggota Fraksi Nasdem ini juga menyebut, bahwa kurikulum merdeka belajar yang saat ini dipakai oleh sistem pendidikan Indonesia, sesuai dengan pesan dan harapan Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang mengutamakan bakat dan minat serta potensi peserta didik, tanpa memaksakan mata pelajaran tertentu.

“Kurikulum pendidikan (merdeka belajar) yang saat ini diterapkan, sesuai dengan cita-cita dan harapan Ki Hadjar Dewantara dengan sistem pendidikan yang mengutamakan bakat dan minat serta potensi peserta didik,” terang Lisda.

Terkait pendidikan pasca Pandemi, Lisda mengungkapkan, merupakan sebuah terobosan baru dalam sistem pendidikan di Indonesia, bahwa belajar tidak harus disekolah, tapi dapat dilakukan dimana saja dan mempermudah bagi peserta didik, untuk dapat mengikuti pelajaran.

“Bagi kami ini merupakan sebuah terobosan baru bagi pendidikan di Indonesia, karena sistem pembelajaran secara daring, mempermudah para peserta didik, untuk mengikuti pelajaran dari mana saja. Artinya ini sebuah kemajuan yang seharusnya dapat diterapkan tidak hanya saat pandemi saja, juga pada konidisi normal seperti sekarang ini,” jelasnya.

Meskipun telah banyak capaian positif yang telah diraih, namun menurut Politisi perempuan asal Sumatera Barat ini menyebut, juga terdapat masih banyak kekurangan dan kelemahan di dunia pendidikan yang harus terus dibenahi. Apalagi dengan anggaran yang cukup besar yakni mencapai 20% dari APBN pada sektor pendidikan, tentunya besar pula harapan untuk majunya pendidikan Indonesia kedepan.

“ Negara telah memberikan perhatian besar terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, antara lain dengan mengalokasikan 20% APBN untuk sektor pendidikan. Kita berharap dengan semangat yang juga didukung anggaran besar ini, kedepan pendidikan Indonesia menjadi jauh lebih baik, sehingga memberikan dampak positif bagi generasi penerus bangsa,” ungkapnya.

Tidak hanya peserta didik, kedepan menurut Lisda kesejahteraan bagi tenaga pendidik seperti guru juga harus menjadi prioritas utama dan harus diperjuangkan, karena pengabdian dan dedikasi para guru juga akan ikut meningkat seiring perkembangan zaman.

“Ini akan menjadi PR bagi kami kedepan, bagaimana kesejahteraan para guru baik yang berstatus ASN atau NON ASN, harus terjamin oleh pemerintah. Terutama yang NON ASN, ini harus menjadi prioritas utama, dan harus dipastikan bagaimana status para guru ini kedepan,” tutupnya.

Reporter: Ef